Tidak semua orang dengan kolesterol darah tinggi mengembangkan resiko sakit jantung dan tidak semua orang dengan serangan jantung mempunyai kolesterol darah tinggi. Jika tuduhan kolesterol darah tinggi penyebab sakit jantung, setiap orang yang meninggal karena penyakit jantung akan mempunyai kadar kolesterol yang bertambah, namun tidak demikian. Kenyataannya, kebanyakan orang yang mendapatkan serangan jantung tidak mempunyai kolesterol darah tinggi.
Seperti yang diterangkan di atas, MINYAK KELAPA tidak meningkatkan kadar kolesterol darah maupun kadar triglyserid dan gumpalan darah yang berlebihan. Bahkan ia dapat merangsang metabolisma, yang dengannya dapat merendahkan kadar kolesterol. Hasil penyelidikan dari tahun 1970 hingga tahun 1980 menunjukan bahawa minyak kelapa baik untuk jantung meskipun pada waktu itu lemak jenuh dituduh dapat meningkatkan resiko sakit jantung. Pengambilan minyak kepala terbukti mempunyai banyak pengaruh yang berhubungan dengan penurunan risiko sakit jantung dibandingkan dengan minyak makan lainnya. MINYAK KELAPA juga dapat menurunkan timbunan lemak tubuh, mempertinggi angka kelangsungan hidup, mengurangi pembentukan gumpalan darah, memperkecil radikal bebas di dalam sel, menurunkan kadar kolesterol dalam darah dan hati, menambah cadangan antioksidan di dalam sel dan menurunkan kadar kemungkinan terjadinya sakit jantung pada masyarakat. Dengan mengkonsumsi MINYAK KELAPA akan mengurangkan kemungkinan berlakunya serangan penyakit jantung.
Berdasarkan bukti ini maka minyak kelapa dipandang sangat baik untuk jantung. namun ada satu faktor yang mengungkapkan bahwa minyak kelapa bukan hanya tidak berbahaya tetapi berperanan sangat penting dalam memerangi sakit jantung. Kerana begitu luar biasa peranan minyak kelapa maka ia menjadi senjata baru yang ampuh dalam melawan sakit jantung.
ATEROSKLEROSIS dan Penyakit Jantung
Untuk memahami bagaimana minyak kelapa membantu mencegah sakit jantung, maka kita perlu mempunyai pemahaman tentang bagaimana penyakit jantung berkembang. Sakit jantung adalah disebabkan oleh pengerasan pembuluh darah (atherosclerosis) yang terjadi melalui pembentukan plak dalam pembuluh darah tersebut. Kalau ditanyakan pada kebanyakan orang apa penyebab atherosclerosis, mereka akan memberitahu karena terlalu banyak kolesterol dalam darah. Idea ini dinamakan hipotesis kolesterol atau lipid dari sakit jantung. Pada masa ini idea tersebut masih disebarkan secara lantang dalam media popular oleh industri kacang kedelai, sedangkan sebenarnya teori ini tidak sesuai dengan pemerhatian klinikal atau penelitian ilmiah dan ia telah digantikan oleh hipotesis respon ke luka .
Apa penyebab terbentuknya plak dalam pembuluh darah dan aterosklerosis yang dapat berkembang? Ketika kita berfikir tentang pengerasan pembuluh darah, biasanya dihubungkan dengan kolesterol. Namun kolesterol tidak hanya berada secara bebas didalam pembuluh darah tetapi dapat menetap secara tiba-tiba dimana saja di dalam pembuluh darah. Kolesterol digunakan oleh tubuh untuk menambal dan memperbaiki luka-luka pada dinding pembuluh darah. Bahkan, sebenarnya kolesterol tidak diperlukan secara khusus untuk aterosklerosis (pembentukan plak). Bertentangan dengan kepercayaan yang popular, komponen utama plak pembuluh darah bukanlah kolesterol namun protein terutama sekali jaringan bekas luka. Beberapa pembuluh darah yang mengalami aterosklerosis mengandung sedikit atau tidak mengandungi kolesterol sama sekali.
Menurut hipotesis respon terhadap luka, sebagian aterosklerosis berkembang sebagai hasil luka pada lapisan dalam dinding pembuluh darah. Lukanya bisa jadi hasil dari sejumlah faktor seperti keracunan, radikal bebas, virus atau bakteri. Kalau penyebab lukanya tidak dihilangkan, ia akan mengakibatkan kerusakan selanjutnya dan selama gangguan dan peradangan tetap terjadi, jaringan luka terus berkembang.
Protein-protein penggumpal darah khusus dinamakan platelets bersikulasi secara bebas di dalam darah. Kapan saja mereka menjumpai luka ia akan menjadi lengket dan melekat antara satu dengan yang lainnya pada jaringan yang rusak, beraksi seperti sebuah perban untuk memudahkan penyembuhan. Ini adalah cara bagaimana gumpalan darah terbentuk. Luka dari sumber manapun memicu platelet untuk menggumpal dan sel pembuluh darah melepaskan senyawa yang merangsang pertumbuhan sel otot di dalam dinding pembuluh darah. Satu campuran kompleks dari jaringan luka, platelet, kalsium, kolesterol dan trigliserid bersama-sama bekerja untuk menyembuhkan luka. Maka dari jaringan serat tersebut menjelaskan bahawa bukan kolesterol saja yang membentuk bahan pokok dalam plak. Timbunan kalsium dalam plak yang menyebabkan pengerasan pembuluh darah dan ini merupakan ciri aterosklerosis.
Bertentangan dengan kepercayaan umum, plak tidak hanya menempel disepanjang bagian dalam saluran pembuluh darah seperti lumpur dalam selang taman dirumah. Ia tumbuh didalam dinding pembuluh darah, dan menjadi bagian dinding pembuluh darah itu sendiri. Dinding pembuluh darah dikelilingi oleh lapisan otot melingkar kuat yang mencegah plak agar tidak meluas keluar. Kerana plak tumbuh berkembang, sedangkan tidak dapat meluas ke luar pembuluh, maka akan mendesak ke dalam dan menutup lubang pembuluh darah, sehingga mempersempit pembuluh darah dan menutup aliran darah.
Platelet berkumpul di sekitar luka untuk membentuk gumpalan-gumpalan darah, menutup lubang pada pembuluh yang rusak. Namun kalau darahnya cenderung menggumpal, gumpalan akan terus berkembang sampai akhirnya akan menghambat aliran pada pembuluh darah. Akhirnya pembuluh darah yang telah sempit kerana plak akan dengan mudah tersumbat oleh gumpalan darah tersebut. Jika proses ini terjadi pada pembuluh darah koroner yang menuju jantung, maka dikenal sebagai serangan jantung. Kalau terjadi pada pembuluh darah carotid yang menuju ke otak, hasilnya stroke. Atherosclerosis menyebabkan sakit Jantung dan gangguan kardiovaskular lainnya.