Setelah lebih dari dua dekade riset, epidemic AIDS masih akan terus menguat di masa yang akan datang. Obat-obatan telah digunakan untuk membantu memperlambat kemajuan penyakitnya, namun seperti virus-virus lainnya dalam hal ini masih belum bisa teratasi.
Salah satu bidang pengobatan yang paling menakjubkan adalah dengan MCFA pada penyembuhan orang yang terinfeksi virus HIV. HIV seperti banyak mikroorganisme yang lainnya mempunyai satu membrane lipid yang rentan terhadap MCFA. Pada tahun 1980-an para peneliti menemukan bahwa MCFA laurat dan kaprat sangat efektif dalam mematikan HIV pada pembiakan di laboratorium. Ini membuka jalan terhadap kemungkinan pengobatan untuk AIDS dengan jauh lebih aman dibanding dengan obat-obatan yang selama ini digunakan.
Salah satu masalah dengan obat-obatan untuk HIV sekarang ini memiliki efek samping yang tidak diinginkan termasuk lemah otot, mual-mual, muntah-muntah, tekanan tulang sumsum, bisul, ruam kulit, anemia, kelelahan dan perubahan fungsi mental. Untuk memerangi rangkaian super virus yang tahan ini dokter menggunakan pendekatan serang dan hilang dengan memberikan koktil obat-obatan AIDS yang kuat. Semakin banyak obat-obatan yang digunakan semakin banyak efek samping yang tidak diinginkan.
Tidak seperti obat-obatan standar yang digunakan untuk mengobati HIV yang menyerang bahan genetika virusnya, MCFA hanya memisahkan virusnya. MCFA merusak membrane virus AIDS, memperlemah membrannya sehingga virus dapat mati. MCFA menyerang dan mematikan rangkaian HIV mana saja, bahkan super virus yang secara genetika tahan terhadap obat-obatan.
Selama bertahun-tahun banyak orang yang terinfeksi HIV telah melaporkan satu penurunan pada muatan virusnya (jumlah virus di dalam darah) dan perbaikan kesehatan keseluruhan setelah memakan MINYAK KELAPA. Beberapa orang telah melaporkan penurunan muatan virusnya pada level yang tidak bisa dideteksi setelah memakan MINYAK KELAPA selama hanya beberapa minggu.
Penelitian klinis pertama tentang keefektifan MINYAK KELAPA dalam menyembuhkan pasien HIV dilaporkan oleh Cornado Dayrit, M.D, professor Emiritus Farmakologi, University of Philippines. Dalam penelitian ini 14 pasien berusia 22 – 38 tahun yang terserang hiv dipisahkan ke dalam tiga kelompok. tidak satupun dari kesemua pasien ini pernah menerima pengobatan ANTI HIV. Kelompok satu 4 orang pasien diberi 22 gram monolaurin setiap hari, kelompok kedua 5 orang pasien diberi 7.2 gram monolaurin, kelompok ketiga 5 orang diberi 3,5 sendok makan VCO. Jumlah Asam Laurat sama untuk ketiga kelompok ini. Setelah 3 bulan pengobatan muatan virusnya menurun 7 dari 14 pasien. Setelah 6 bulan penelitian selesai 9 dari 14 pasien mendapatkan penurunan virusnya (2 pasien pada kelompok pertama, 4 pada kelompok kedua, dan 3 pada kelompok ketiga). 11 pasien bertambah berat badannya dan nampak semakin baik kondisi badannya.
Orang-orang yang terinfeksi HIV seringkali menderita kekurangan nutrisi dan infeksi yang kumat-kumatan. Mikroorganisme seperti CMV, candida, cryptosporidium dan lain-lain dengan cepat berurat akar. MCFA pada minyak kelapa tidak hanya menawarkan pengurangan muatan virus hiv, tetapi juga mematikan organisme-organisme yang berbahaya lainnya. MCFA memperbaiki pencernaan dan produksi energi dalam tubuh, hasilnya kesehatan keseluruhan menjadi lebih baik.
Baru-baru ini epidemi AIDS telah menyebar ke seluruh dunia. jutaan orang terinfeksi oleh hiv. jumlah yang terinfeksi semakin bertambah setiap harinya. bagaimanapun juga belum ada sarana efektif untuk menghentikannya. sekarang dengan minyak kelapa timbullah harapan besar. konsumsi minyak kelapa harian akan memberikan pencegahan tidak hanya terhadap virus hiv tetapi juga terhadap herpes, cmv, cacar air, rubella, flu, dan lusinan virus penyebab penyakit yang lainnya.